Harga Daging Sapi Naik

Harga Daging Sapi Naik

Daging Ayam dan Sembako Stabil
PALANGKA RAYA –Lima hari memasuki bulan Ramadan, harga daging sapi di pasaran mulai naik. Tak tanggung-tanggung kenaikan hampir mencapai 13 persen. Sebelum bulan puasa daging sapi dijual Rp 70 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Palangka Raya melalui Kabid Perdagangan, H Fakih Syar’I BA mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara jelas apa penyebab pasti lonjakan harga daging sapi itu. Padahal bulan Ramadan baru berjalan lima hari.

“Kalau menurut pantauan kami dari segi perdagangan dan ekonomi, terjadinya lonjakan harga itu, mungkin disebabkan karena jumlah permintaan yang semakin meningkat. Untuk alasan lain seperti stok dan persediaan daging untuk Palangka Raya kami harus berkordinasi dulu dengan Dinas Pertanian,” kata Fakih kepada Kalteng Pos, Jumat (5/9) kemarin.

Sedangkan untuk cabe merah kering menurut Fakih, juga mengalami kenaikan, semula dijual Rp 32 ribu per kilogramnya kini naik menjadi Rp 37.500 per kilogramnya. Fakih kembali memprediksi terjadinya kenaikan harga lombok adalah karena permintaan yang meningkat. Sedangkan jenis sembilan bahan pokok, seperti beras, gula, kecap dan lainnya sementara masih stabil. Begitu juga dengan harga ayam dari pantauan pihaknya di lapangan harga masih stabil. Artinya tidak mengalami kenaikan.

Fakih memprediksi kalau lonjakan harga bakal terjadi lagi pada H-3 dan H-4 menjelang lebaran. Biasanya saat itu hampir seluruh sembako mengalami kenaikan. Bahkan daging ayam dan sapi pun bisa naik lagi. Karena saat itu, jumlah permintaan meningkat drastis ketimbang saat sepekan Ramadan. Belum lagi pedagang yang menjual daging sebagian besar sudah tidak beroperasional lagi.

“Biasanya salah satu penyebab kenaikan harga itu karena permintaan melonjak dan suplai sedikit terlambat. Akibat ramainya sarana transportasi dan tarif angkut yang juga naik. Sehingga barang sempat kosong di pasaran. Tapi itu sifatnya tidak tetap,” terangnya.

Namun demikian, pihaknya juga tidak tinggal diam, untuk mengantisipasi kenaikan harga yang terlalu tinggi, pihaknya akan menjadwalkan operasi pasar dan sidak ke sejumlah pasar, agar harga bisa terpantau. (eld)